Sejam sebelum gerhana bulan parsial itu, bung.
Yang dihidupmu hanya sekedar, yang dihidupku mengeras membatu.
Meski jelas hanya samar, aku ada kemudian menjadi tiada.
Aku bicara pada hampa, apakah kau sengaja?
Kau masih menjadi ketidakmungkinan yang semakin aku semogakan.
"Jangan menyesal!"kataku.
Sebab jika kau barangkali lupa.
Ku ingatkan, aku masih yang pertama.
-nhnuy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar