Label

Selasa, 09 Februari 2016

Terpenjara Kebodohan

Aku bingung harus apa. Setiap orang pasti pernah ada di titik jenuh atas segala hal. Aku bingung mau apa. Seluruh laku ku tak sejalan dengan prinsip yang aku gadangkan. Aku benar-benar bingung harus berbuat apa. Sementara mimpi di depan mata membelalak memakasaku berbuat susuatu. Tujuan besar yang kata orang sangat sukar dicapai, entahlah. Aku bingung harus apa, harus mulai darimana.

Kamu tau? menurutku semesta seperti memiliki semiotikanya sendiri, Memberitahumu kapan harusnya "Berhenti". Aku keletihan membaca nafas takdir, entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Semua tak aku hiraukan, aku asik dengan duniaku sendiri. Melakukan apa-apa yang aku mau dan melalaikan apa-apa yang menjadi tanggungjawabku. Apa yang buatku begitu? ah entahlah, lagi-lagi aku tidak tau.

Aku lakukan apa yang aku mau, Tapi ketika sesak aku terhimpit waktu sebab aku tak lakukan apa yang aku butuh, aku pasti langsung menyesal setengah mati. aku malas, aku bodoh menunda-nunda. Parah sekali aku. pasti begitu kata yang aku utarakan setelahnya aku lakukan kebodohan itu. dan yang lebih bodoh, aku sudah tau bahwa seperti itu adalah bodoh tapi masih saja aku lakukan.

Ah. entahlah aku tak tau apa yang harus lakukan, apa yang harus aku perbaiki dari diri ku. aku selalu membenarkan apa-apa yang salah dengan logikaku. menganggap semua yang ku lakukan benar dan lumrah.

Tentang prinsip yang tak sejalan dengan laku, tentang aku yang tak bisa membagi waktu, tentang kemalasan langsung bergerak dan bertindak sesuai tujuan besar yang mendaku. ah, tapi tiap malam ku merenungi ini, ku temukan semangat lagi untuk esok hari, kemudian pagi sekali aku bangun dan semuanya terlupakan begitu saja. aku mulai pola yang dulu lagi, aku masih saja salah lagi. aku ingin berubah tapi tak mengerti.

aku bingung harus apa. aku bingung harus mulai darimana. dan apa ini? aku berada di sebelah mana kini? antara ingin berubah tapi hanya teori.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar