kau sering kali bertanya padaku, "mengapa kau mencintaiku?". keluh lidahku tak mampu menjawab.
sebab jika ku katakan padamu bahwa aku tidak tau mengapa aku mencintaimu, pasti kau akan mengira aku tak serius menanam perasaan.
sungguh aku tak tau pasti mengapa aku mencintaimu.
Aku mencintaimu seperti aku mencintai Hujan, Seperti aku mencintai Cahaya, Seperti Aku mencintai malam.
Aku tak mengerti sebab yang pasti mengapa aku mencintai, yang jelas saat berada dalam hujan aku merasa bahagia. saat melihat cahaya indah berpendar, aku bahagia. dan ketika malam datang menawarkan kesunyian, aku bahagia.
Bohong, jika ku katakan aku selalu bahagia dengan Hujan, Cahaya, atau Malam. Hujan kadang membuatku kecewa karena terlalu banyak membawa air, merendam rumahku yang kecil. Cahaya juga kadang membuatku sedih saat sedang asik-asiknya ku nikmati tiba-tiba cahaya meredup, cahaya Senja contohnya. Kriminal sekali senja itu, membuatku patah hati berkali-kali padahal aku sedang sangat menikmatinya, lalu ia meredup dan hilang. Untung saja berganti malam, hal lain yang aku cintai. Aku juga tak selalu bahagia dengan malam, kadang malam membuatku sangat nelangsa. memutar semua memori pahit dalam sunyi yang tak bertuan.
semua hal yang aku cintai tak selamanya membawaku pada kebahagiaan pun kesedihan.
sama seperti kamu. aku tak tau mengapa aku mencintaimu. yang jelas aku bahagia saat berada dekatmu. Tapi kamu tidak selalu membuatku bahagia. sama seperti Hujan, kau pernah mengecewakan. Sama seperti Cahaya senja, kau pernah membuatku patah hati berkali-kali. Dan sama seperti malam, kau pernah membuatku nelangsa setengah mati.
Dari semua hal-hal itu, apakah kau masih bertanya mengapa aku mencintaimu?
kau adalah hal yang aku tunggu meski sekeras apapun perih dan luka yang harus ku kecap.
kau adalah alasan aku berjalan diatas perih menunggu kebahagiaan
dan berjalan sabar diatas kebahagiaan agar tak memulai kenelangsaan.
kau membuatku berjuang.
Dan alasan aku mencintaimu adalah karena aku harus mencintaimu. Sudahlah, jangan tanya aku. Tanya Tuhan saja sana. Mengapa titipkan perasaan ini padaku untukmu.
Aku mencintaimu sebab banyak sebab yang tak bisa disebabkan oleh aku sendiri.
Ku pikir cinta adalah kata kerja bukan kata sifat. jadi tak perlu ada alasan, bukan?
~untuk siapapun yang tak bisa merumuskan perasaan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar