Label

Selasa, 01 Maret 2016

Lelah diri

Aku tak bisa lagi membaca pola-pola hidupku yang disulam dengan benang-benang takdir warna-warni. Aku tak benar-benar yakin lagi dengan jiwa dan rasa ku. Ada lelah yang tak terejawantah. Ada lebam yang membiru pada lapisan paling bawah hatiku.

Rupanya aku sudah sangat kelelahan mengejar sesuatu yang entah. Aku jadi semakin bodoh membaca ruang dan waktu. Terjebak dalam pikiran aneh yang biasa dinamai khayalan. Aku tak paham lagi dengan hidupku.

Aku merasa terus-terusan dikhianati diri sendiri. Ingin hilang dan menjadi bukan aku tapi mustahil.
Aku meraba ruang-ruang kalbu yang acak-acakan ini, mencoba menemukan tanda yang hilang.
Tanda syukur yang biasanya lekat mengisi ruang kalbu, kini entah dimana.
Aku berada pada batas-batas bias antara membenci diri atau memaafkan diri.

Aku tak paham lagi dengan diriku sendiri. Rasanya seperti di lukai habis-habisan oleh diri sendiri. Yang paling ku kenal di dunia ini adalah diri sendiri dan yang paling ku takuti selepas takut Tuhan adalah takut pada diriku sendiri. Sungguh aku tak paham lagi.

Lekas sembuh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar