Selepas ini, aku memasuki musim
baru semesta kecil dalam diriku. Musim Pelangi jika boleh kusebut.
Pada musim ini biasanya aku sukar membedakan bias anatara kebahagiaan dan tipu daya cahaya yang sering kusebut-sebut berada dalam labirin jiwaku yang begitu rumit.
Pada musim ini, aku sempat tersesat beberapa kali, sampai menemukan sebuah jalan yang warna-warni.
Mungkin, ini bukan jalan yang benar dan mungkin aku masih tersesat.
Tapi tak apa, aku menemukan sesuatu di jalan ini.
Aku menemukanmu.
Mungkin kau memang datang mencariku atau hanya kebetulan ada di jalan yang sama ini.
Atau barangkali kamu datang hanya untuk memperbaiki atap-atap hatiku yang bocor lantaran luka lama yang dilempari oleh kenangan-kenangan busuk.
Apapun itu, aku senang menemukanmu berada di jalan yang sama.
Perkara kau tau arah jalan atau tidak pun tak masalah bagiku.
Setidaknya kita bisa memulai perjalanan dengan tersesat bersama, bukan?
Walaupun nantinya kau akan pergi meninggalkan aku di jalan, setidaknya kita pernah mencoba melakukan perjalanan menuju tujuan.
Percayalah, telah banyak aral ku lumat habis untuk menemukan jalan ini.
Telah banyak lika-liku dinding tipuan dan tikungan-tikungan menyebalkan hanya untuk sampai pada jalan ini dan akirnya bertemu kamu.
Pada musim ini biasanya aku sukar membedakan bias anatara kebahagiaan dan tipu daya cahaya yang sering kusebut-sebut berada dalam labirin jiwaku yang begitu rumit.
Pada musim ini, aku sempat tersesat beberapa kali, sampai menemukan sebuah jalan yang warna-warni.
Mungkin, ini bukan jalan yang benar dan mungkin aku masih tersesat.
Tapi tak apa, aku menemukan sesuatu di jalan ini.
Aku menemukanmu.
Mungkin kau memang datang mencariku atau hanya kebetulan ada di jalan yang sama ini.
Atau barangkali kamu datang hanya untuk memperbaiki atap-atap hatiku yang bocor lantaran luka lama yang dilempari oleh kenangan-kenangan busuk.
Apapun itu, aku senang menemukanmu berada di jalan yang sama.
Perkara kau tau arah jalan atau tidak pun tak masalah bagiku.
Setidaknya kita bisa memulai perjalanan dengan tersesat bersama, bukan?
Walaupun nantinya kau akan pergi meninggalkan aku di jalan, setidaknya kita pernah mencoba melakukan perjalanan menuju tujuan.
Percayalah, telah banyak aral ku lumat habis untuk menemukan jalan ini.
Telah banyak lika-liku dinding tipuan dan tikungan-tikungan menyebalkan hanya untuk sampai pada jalan ini dan akirnya bertemu kamu.
Dan kau harus tau begitu banyak hal yang terlewatkan hanya untuk dapat tersesat disni.
Jadi,
Mari Tersesat Bersamaku.
Mari Tersesat Bersamaku.
-nhnuy-

Tidak ada komentar:
Posting Komentar